Mengenal Jenis Kawat Untuk Coil Pada Vape Atau Vapor

Pada artikel kali ini kita akan membahas jenis kawat yang umum digunakan sebagai bahan pembuat coil pada vape atau vapor, perlu kalian ketahui tidak semua jenis kawat dapat dijadikan bahan untuk membuat coil. Kawat sangat berpengaruh dalam menghasilkan Flavor terlepas dari jenis serta kualitas kawat itu sendiri. 
Source : thetadata

Sperti yang sudah dijelaskan diatas, fungsi kawat pada vape adalah sebagai bahan untuk membuat coil. Sedangkan coil pada vape berfungsi sebagai pemanas cairan liquid hingga mencapai titik kematangan tertentu (sesuai settingan kita). Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan pengalaman vape yang berkualitas sebaiknya perhatikan soal memilih jenis kawat sesuai kebutuhan kita. 

Umumnya jenis kawat yang digunakan sebagai bahan membuat coil vape adalah Kanthal, Nichrome, Nickelin,Titanium hingga Stainless Steel (SS), cari tahu bedanya yuk.. 

Kawat Kanthal
Terbuat dari FeCrAl kawat kanthal memiliki kandungan Besi, Kromium dan Alumunium Feritik dimana jenis kawat ini mampu digunakan dalam temperatur suhu cukup tinggi. Kanthal dipercaya lebih aman dibandingkan jenis kawat lainnya sebagai bahan dasar coil vape, hal tersebut berdasar dari kandungan yang ada didalamnya. 

Fe (iron/besi) Bahan yang sudah lumrah digunakan oleh manusia dan sering dijadikan peralatan masak sejak ribuan tahun lalu. 

Cr (chrome) Pastinya setiap hari kalian ketemu dengan bahan satu ini, sering digunakan pada perlatan makan seperti sendok, piring hingga pisau. 

Al Alloy (alumunium) Sering digunakan pada panic serta peralatan masak lainnya. 

Fe, Cr dan Al sudah mengalami penelitian oleh banyak sekali ahli dan dinyatakan aman untuk digunakan, namun kanthal memiliki beberapa kelemahan diantaranya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mencapai titik panas serta adanya bau logam yang ikut pada uap vape saat digunakan. 

Kanthal memiliki beberapa jenis berdasarkan kualitas bahan dasarnya (atau grade), beberapa jenis kanthal yang sering digunakan oleh vapers diantaranya : 

Kanthal A1 
Dimana pada kanthal jenis ini mengandung 5.8% Alumunium 

Kanthal A 
Pada jenis ini mengandung 5.3% Alumunium 

Kanthal D 
Jenis ini mengandung 4.8% Alumunium 

Dari segi Flavor menurut indovaping tidak terlalu memiliki perbedaan yang mencolok, hanya saja nilai resistensi ketiganya memiliki perbedaan. 

Kawat Nichrome
Nichrome memiliki persamaan dengan kanthal yaitu cukup baik digunakan dengan suhu yang lumayan tinggi 1250C. Nichrome memiliki kandungan Nikel 80% dan Chromium 20%, selain itu kawat jenis ini tidak mengandung besi sehingga tidak menempel dengan magnet dan mengeluarkan aroma besi pada uap vape. 

Ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan ketika menggunakan Nichrome, salah satunya jangan di dry burn seperti halnya kanthal. Saat ini ada beberapa varian Nichrome yang umum digunakan untuk membuat coil vape yakni Ni80 dan Ni90, keduanya memiliki perbedaan pada resistensi saja. Nichrome biasa kita temui pada alat pemangang serta pengering rambut. 

Kawat Nickelin
Kawat jenis ini sangat tidak direkomendasikan bagi kalian yang baru mengenal vape, nickelin diketahui tidak stabil pada suhu tertentu dan sangat berbahaya jika dipanaskan melebihi batas aman yang sudah ditentukan. 

Nickelin dapat mengeluarkan zat beracun berupa carsinogen bernama Nickel Oxdie (NiO) jika dipanaskan lebih dari 400C, zat tersebut dapat memicu penyakit Lungs hingga kanker (menyerang paru – paru). 

Nickelin disarankan untuk vapers yang menggunakan MOD dengan fitur Temperature Control (TC) serta memiliki pengetahuan lebih seputar coiling pada vape. Dengan memanfaatkan fitur TC pada MOD, biasanya Nickelin diatur agar tidak melebihi suhu 400C ketika dipanaskan guna menghindari zat NiO

Kawat Titanium
Sama dengan Nikelin Titanium juga berbahaya jika dipanaskan pada suhu tertentu, batas aman untuk kawat titanium adalah 600C jika dipanaskan diatasnya titanium akan menghasilkan zat beracun bernama Titanium Dioxdie atau Titania (TiO2). Zat tersebut dapat memicu munculnya resiko penyakit kanker paru – paru jika dihirup terutama jika digunakan untuk vape. 

Oleh karena itu Titanium sangat disarankan untuk kalian yang gemar menggunakan fitur Temperatur Control (TC) pada MOD. Salah satu kelebihan menggunakan kawat jenis ini adalah Flavor yang dihasilkan murni rasa Liquid yang kalian gunakan, tanpa ada tambahan rasa aneh seperti bau logam dan sebagainya. 

Kawat Stainless
Stainless atau biasa disebut dengan SS hampir sama dengan kanthal yakni sudah sejak lama digunakan oleh manusia pada berbagai peralatan masak. Beberapa orang berpendapat uap yang dihasilkan dengan menggunakan kawat Stainless lebih tebal dan kawat lebih awet dibanding jenis kawat lain, namun Kawat Stainless memiliki kekuarangan salah satuya dari segi Flavor dimana Stainless menghasilkan bau yang mempengaruhi aroma serta rasa Liquid. 

Selain itu harga kawat Stainless lebih murah dibandingkan jenis kawat lain, untuk vapers kawakan pasti sudah hafal dimana mendapatkan kawat SS murah? Yap toko peralatan pancing wkwk 

Oke sekian dulu pembahasan soal Jenis Kawat Untuk Coil Pada Vape Atau Vapor, jika kalian memiliki pertanyaan atau mempunyai pendapat lain silahkan tingalkan dikolom komentar. Bisa jadi bahan diskusi atau sekedar masukan buat indovaping blog. Terimakasih semoga bermanfaat, keep vaping broo…

Posting Komentar

Halaman

Copyright © 2021

Indonesia Vaporizer